
Alma Dita Mia Narfais, wisudawan terbaik dari Prodi S-2 Pendidikan Luar Sekolah.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Menjadi wisudawan terbaik adalah harapan banyak mahasiswa. Namun, tidak semua bisa meraihnya, sebab ada ‘tebusan’ berupa tekad, kerja keras, konsistensi, dan pantang menyerah yang harus ditunaikan.
Itulah yang dilakukan Alma Dita Mia Narfais di balik titel wisudawan terbaik dengan IPK sempurna, 4.00 yang disandangnya pada gelaran wisuda ke-113 Unesa, di Graha Unesa, pada Rabu, 19 Februari 2025.
Alma, sapaan akrabnya, merupakan wisudawan terbaik Unesa dari Prodi S-2 Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Dia menyelesaikan pendidikan magister dalam waktu 1,5 tahun atau tiga semester.
Perempuan berdomisili di Sidoarjo itu sejak awal memang sudah memasang target cepat menyelesaikan kuliahnya. Alasannya yaitu ingin memaksimalkan beasiswa fresh graduateyang didapatkannya.
“Memang sejak semester pertama saya sudah melakukan berbagai persiapan, termasuk menyelesaikan TEP (Test of English Proficiency),” ucapnya.
Selain itu, pada masa awal-awal perkuliahan, Alma sudah menyiapkan topik penelitian untuk tesis, termasuk untuk publikasi ilmiah, mengidentifikasi jurnal yang dituju, hingga memahami kualifikasi dan topik unggulan masing-masing jurnal.
Setelah memasuki semester dua, perempuan kelahiran Lamongan itu langsung memulai bimbingan tesis. Selain kuliah, bimbingan tesis, ia juga mengikuti program pendanaan penelitian BIMA (Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dari kementerian.
Program itu semacam beasiswa yang penelitiannya yang didanai untuk program magister. “Saya banyak mendapat pengalaman kolaborasi dengan para dosen. Berkat pengalaman ini juga yang memberikan saya kesempatan mendalami topik tesis,” terangnya.
Di luar itu, sembari kuliah, ia juga bekerja sebagai freelance tutor bahasa Inggris secara online maupun offline. Berbagai kegiatannya itu membuatnya harus membagi waktu dengan sebaik-baiknya, agar bisa jalan beriringan.
Hal itu terbukti, kuliahnya tetap lancar, dan proses bimbingan dan pengambilan data tesis pun bisa dilakukan. Alma meneliti bagaimana para tutor di Kampung Inggris ini bergabung untuk mengajari para pedagang terkait bahasa Inggris.
Rahasia di balik keberhasil Alam ada pada tekad kuatnya, kerja kerasnya, dan kegigihannya untuk mewujudkan harapannya. “Setiap orang pasti merasa lelah, ingin menyerah, tetapi kita harus tetap berjalan ke depan, karena ada harapan yang harus diwujudkan,” ucapnya. [*]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS)
Editor: @zam*
Dokumentasi: Alma Dita Mia Narfais
Share It On: