Mensos RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menandatangani dokumen kerja sama dengan ratusan perguruan tinggi se-Jatim di Graha Unesa.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Jajaran pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Timur berkumpul di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya dalam rangka menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia, pada Senin, 10 Februari 2025.
Penandatanganan dokumen kerja sama yang difasilitasi Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Unesa sebagai tuan rumah ini merupakan kolaborasi strategis perguruan tinggi dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Timur.
Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, Mensos, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebutkan bahwa sebanyak 52,54 persen penduduk miskin ada di Pulau Jawa. Sebanyak 16,19 persennya tersebar di Jawa Timur.
"Kita tahu itu data kemiskinan dari BPS. Presiden (Prabowo Subianto) ingin ke depan masalah kemiskinan ini diatasi dengan cara saksama dan juga menggunakan data terbaru, efektif, dan tepat sasaran," ucapnya.
Turunkan Kemiskinan di Bawah 5 Persen
Gus Ipul membeberkan angka kemiskinan RI di Jatim dan komitmen Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita-nya untuk mengentaskan kemiskinan. Dalam lima tahun ke depan, targetnya bisa turun di bawah lima persen.
Dengan kerja sama ini, Gus Ipul mengharapkan tahun ini atau paling lambat tahun depan kemiskinan ekstrim bisa ditekan sampai nol (0) persen. Sehingga nanti pada lima tahun yang akan datang, kemiskinan di Indonesia sudah di bawah 5 persen.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan mengatakan bahwa kolaborasi ini dalam rangka membangun kesamaan persepsi untuk meningkatkan peran perguruan tinggi yang berdampak bagi masyarakat.
Artinya, perguruan tinggi memainkan peran strategis sebagai problem solver atas berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat, salah satunya terkait kemiskinan.
Dalam konteks ini, pengentasan kemiskinan tentu harus didasarkan pada kajian. Menurutnya, fenomenal kemiskinan tidak bisa hanya diselesaikan dengan memberikan bantuan saja, tetapi perlu ada treatment yang lain setelah adanya kajian dari berbagai sisi.
"Kajian dari berbagai sisi itulah yang dikerjakan perguruan tinggi yang kemudian nanti bisa diimplementasikan bersama untuk masyarakat," ucapnya.
Strategi Kunci Wujudkan Asta-Cita Pemerintah
SINERGI: Mensos Gus Ipul, Wamendiktisaintek Fauzan, dan Rektor Unesa sekaligus Ketua FRI Cak Hasan percaya, kolaborasi strategis ini mampu mewujudkan mimpi Presiden Prabowo, mengatasi kemiskinan.
Sementara itu, Rektor Unesa sekaligus Ketua FRI, Nurhasan atau Cak Hasan menuturkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari peran dan kontribusi perguruan tinggi dalam membangun bangsa.
Hasil riset dan inovasi perguruan tinggi yang banyak bisa digunakan pemerintah sebagai dasar pengambilan kebijakan dan pengentasan kemiskinan sehingga lebih terukur, tepat sasaran, dan efektif.
"Kerja sama ini tidak hanya penting, tetapi juga sangat vital dan strategis dalam menghadirkan solusi yang berkelanjutan," ucapnya.
Cak Hasan yakin, kolaborasi ini merupakan langkah yang tepat dalam percepatan penurunan kemiskinan di wilayah Jatim, dan dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia.
"Hari ini hadir 262 perguruan tinggi se-Jatim dan ini merupakan komitmen kami untuk mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama prioritas kelima yaitu pemberantasan kemiskinan," ucap Cak Hasan.[*]
***
Tim Reporter: Prismacintya (FBS), Andras Salmany Ramdan (Fisipol), Septiarafi Gusti Putra (FBS), dan Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: