
Rektor ke-11 Unesa, Prof. Nurhasan (kiri atas); Rektor ke-10 Unesa, Prof. Warsono (kanan atas); Rektor ke-9 Unesa, Prof. Muchlas Samani (kiri bawah); Rektor ke-8 Unesa, Prof. Haris Supratno (tengah); dan Rektor ke-7 Unesa, Prof. Toho Cholik Mutohir (kanan bawah).
Unesa.ac.id, SURABAYA—Seluruh keluarga besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menghadiri Halalbihalal dengan tema "Dengan Fitrah Suci, Membangun Unesa Sepenuh Hati” yang berlangsung di Lobi Rektorat Unesa, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya pada Rabu, 9 April 2025.
Jajaran rektor senior Unesa juga tampak hadir dalam kegiatan ini. Wakil Rektor II Unesa, Prof. Bachtiar Syaiful Bachri mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat kembali rasa kekeluargaan seluruh civitas dan pimpinan lintas generasi.
Kegiatan ini bukan hanya soal saling memaafkan, tetapi juga menyatukan hati dan tekad untuk membangun kampus secara moral dan spiritual. “Kita kembali ke fitrah, agar pembangunan kampus ini tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga kokoh secara nilai," ujarnya.
Kehadiran jajaran rektor senior menjadikan halalbihalal ini terasa spesial. Mereka menyampaikan beberapa penguatan pada kesempatan tersebut.
Rektor ke-7 Unesa (periode 1997–2001), Prof. Toho Cholik Mutohir mengingatkan pentingnya kekompakan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan.
“Semakin tinggi langkah yang diambil, semakin besar pula ujian yang datang. Maka dari itu, seluruh civitas harus bersatu dan saling menguatkan,” ucapnya.

Rektor Unesa Cak Hasan bersama rektor senior, dan jajaran wakil rektor Unesa bersalam-salaman dengan seluruh civitas selingkung kampus ‘Growing with Character.’
Rektor ke-8 Unesa (periode 2001–2010) Prof. Haris Supratno menyoroti keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kepemimpinan. Ia menyampaikan bahwa nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan harus dimiliki oleh setiap pemimpin agar Unesa tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi seluruh unsur kampus dalam menjaga kekuatan institusi. Sinergi menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan. Karena itu, harus benar-benar dilaksanakan.
Selanjutnya, Rektor ke-9 Unesa (periode 2010–2014) Prof. Muchlas Samani menyampaikan refleksi tentang keutamaan bulan-bulan dalam Islam, seperti Sya’ban yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadan sebagai bulan suci penuh kemuliaan, dan Syawal sebagai bulan penuh ampunan.
“Keutamaan setiap bulan menjadi tangga penguatan spiritualitas atau ketakwaan kita sebagai manusia. Juga sebagai simbol kontemplasi dan persiapan diri dalam setiap fase kehidupan, termasuk dalam mengembangkan institusi pendidikan,” ucapnya.

Rektor Unesa lintas periode memberikan sejumlah penguatan terkait makna kebersamaan, dan kolaborasi dalam memajukan lembaga.
Sementara itu, Rektor ke-10 Unesa, Prof. Warsono menekankan tentang makna berlembaga dan berunesa. Menurutnya, slogan ‘Satu Langkah di Depan’ harus diwujudkan melalui kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas, dan kerja tuntas.
“Semangat visioner itu adalah kunci untuk membawa Unesa terus berkembang,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor ke-11 Unesa, Prof. Nurhasan atau Cak Hasan menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, kebersamaan seluruh keluarga besar Unesa adalah nilai yang sangat berharga bagi keberlangsungan lembaga.
“Ini luar biasa, seluruh rektor senior alhamdulillah semua berkesempatan hadir bersama keluarga, dan seluruh civitas juga bisa berkumpul. Semoga suasana saling maaf-memaafkan semakin memperkuat rasa kekeluargaan dan memotivasi kita dalam memajukan lembaga,” ucapnya. [*]
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: