![Direktur RELO, Ruth Goode menekankan peran bahasa Inggris dalam hubungan internasional dalam pembukaan Program Access 2024-2026 di UNESA.](/images/foto-17-12-2024-06-19-24-889.png)
Direktur RELO, Ruth Goode menekankan peran bahasa Inggris dalam hubungan internasional dalam pembukaan Program Access 2024-2026 di UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali dipercaya sebagai mitra pelaksana Program Access 2024-2026, program yang bertujuan memberikan akses pendidikan bahasa Inggris berkualitas kepada siswa berprestasi dari kalangan kurang mampu.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA, Indonesian International Education Foundation (IIEF), dan Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung T14, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Kamis, 12 Desember 2024, Madlazim, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA menekankan pentingnya program ini dalam mendukung inklusivitas pendidikan.
Kepercayaan ini merupakan bukti nyata dari komitmen UNESA dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan, bahasa, dan budaya.
"Program Access sangat sejalan dengan visi Unesa sebagai universitas pendidikan yang unggul di bidang bahasa dan budaya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RELO, Ruth Goode menekankan peran bahasa Inggris dalam hubungan internasional. Bahasa Inggris menjadi fondasi dalam berbagai kegiatan internasional.
"Bahasa Inggris mampu membuka pintu—pintu untuk memulai karier, bisnis, diplomasi, dan yang paling penting, pintu untuk menumbuhkan rasa saling memahami dan menghargai hubungan sesama manusia,” ungkapnya.
![Wakil Rektor Bidang I UNESA memberikan sambutan terkait komitmennya dalam menyukseskan program tersebut.](/images/foto-17-12-2024-06-19-53-4024.png)
Wakil Rektor Bidang I UNESA memberikan sambutan terkait komitmennya dalam menyukseskan program tersebut.
Program ini diikuti oleh 40 peserta selama 2 tahun mulai 2024-2026, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu siswa SMA dan mahasiswa. Selama dua tahun, peserta akan mendapatkan pembelajaran intensif bahasa Inggris, keterampilan berpikir kritis, dan wawasan lintas budaya untuk membuka peluang pendidikan dan karier di masa depan.
Selain itu, para peserta akan diajak terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, terutama terkait isu-isu sosial dan lingkungan dan perubahan iklim.
Acara pembukaan juga menampilkan penyerahan sertifikat kepada peserta dan penampilan seni dari siswa-siswi Access. Para siswa-siswi hadir bersama para orang tua dan wali murid serta perwakilan dari kepala sekolah tempat mereka belajar. Penampilan tersebut menjadi wujud kreativitas dan semangat peserta untuk merayakan awal perjalanan mereka dalam program ini.
Sebelum sesi induksi dimulai, acara diawali dengan courtesy meeting antara delegasi yang dipimpin oleh Konsul Jenderal AS di Surabaya Chris Green dan RELO Kedutaan Besar AS di Jakarta dengan pimpinan Universitas Negeri Surabaya.
![Foto bersama pimpinan universitas dan dekan FBS UNESA, bersama pigak Indonesian International Education Foundation (IIEF), dan Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar AS di Jakarta.](/images/foto-17-12-2024-06-20-26-5215.png)
Foto bersama pimpinan universitas dan dekan FBS UNESA, bersama pigak Indonesian International Education Foundation (IIEF), dan Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Pertemuan ini berlangsung di ruang sidang Gedung T14, lantai 2, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA, dan diterima langsung Madlazim (Wakil Rektor 1), Syafi’ul Anam (Dekan FBS), Slamet Setiawan (Direktur Kerja Sama), Koorprodi Pendidikan Bahasa Inggris, beserta tim site Program Access di FBS UNESA.
Dalam pertemuan ini, delegasi dari Konsulat Jenderal AS dan RELO memberikan apresiasi atas komitmen UNESA dalam mendukung siswa kurang mampu melalui program kolaborasi ini.
Mereka menekankan bahwa keberhasilan ini menunjukkan kuatnya kerja sama antara kedua pihak dan membuka pintu untuk kolaborasi di masa depan, tidak hanya di bidang pendidikan bahasa tetapi juga pengembangan SDM.
Delegasi juga membahas peluang untuk memperluas kerja sama antara Unesa dan Pemerintah Amerika Serikat, terutama dalam program pertukaran dosen dan mahasiswa. Program-program ini dapat memperkuat kapasitas akademik, sekaligus memperluas wawasan lintas budaya antara kedua negara.
Disampaikan bahwa terdapat banyak jalur dan program pertukaran mahasiswa yang didukung oleh pemerintah AS, baik yang disponsori penuh oleh Kedutaan Besar AS maupun program antaruniversitas (U-to-U).
![Peserta Program Access 2024-2026 di UNESA pamerkan sertifikat](/images/foto-17-12-2024-06-21-01-4283.png)
Peserta Program Access 2024-2026 di UNESA pamerkan sertifikat
Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa UNESA untuk mengakses pengalaman belajar di luar negeri. UNESA dapat menjalin kerja sama untuk mempersiapkan siswa dan dosen untuk mendaftar beasiswa melalui pendampingan EducationUSA di Surabaya.
Pemerintah Amerika Serikat telah menjalankan program pertukaran dosen dengan beberapa universitas di Indonesia. Saat ini, Unesa menerima satu dosen tamu (fellow) di bidang Pendidikan Bahasa Inggris.
Dalam pertemuan ini, dibahas pula peluang untuk mengusulkan dosen dari bidang lainnya di luar bahasa Inggris, baik secara online maupun tatap muka. Sebagai langkah awal, virtual teacher exchange menjadi opsi yang paling memungkinkan, dengan catatan perlunya platform yang sesuai untuk memfasilitasi pertukaran ini.
Dengan dua kali dipercaya sebagai mitra pelaksana Program Access, Unesa terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan inovatif. Kolaborasi ini juga diperkuat dengan kemitraan strategis antara UNESA dan IIEF, termasuk sebagai pusat tes resmi TOEFL di Pusat Bahasa UNESA sejak 2020.
“Kami berharap kerja sama ini terus berkembang dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, baik dalam pendidikan, riset, maupun transfer teknologi,” ujar Madlazim.[*]
***
Penulis: Tim Access Scholarship Program UNESA
Kurator: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: