Mahasiswa kelahiran Surabaya 20 Oktober 1994 itu mengungkapkan, proses menjadi yang terbaik di FIP tidaklah mudah. Namun. berkat keyakinan dan kepercayaan diri, alumni SMAN 1 Wonoayu itu mampu menyelesaikan kuliah tepat waktu dan mendapat predikat pujian seta mendapat penghargaan sebagai adiwisudawan dengan IPK 3.81.
Tak hanya berprestasi dalam hal akademik saja. Ia juga aktif sebagai anggota organisasi internal kampus seperti HMJ-PGSD Unesa divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan anggota PDC (PGSD Development Community) yang bekerja sama dengan komunitas pengajar anak-anak marginal SSC (Save Street Child). Tak heran, anak pasangan Subandi dan Murni Darwanti ini menjadi perwakilan pelatihan mahasiswa PPL bersama guru pamong dan dosen yang diselenggarakan USAID Priority.
Perempuan yang beralamat di Ds. Kedungwonokerto RT. 01 RW. 02 Kec. Prambon Sidoarjo ini mengangkat judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Media 3-D Anatomi Mata terhadap Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas IV Materi Panca Indera di SDN Kedungwonokerto”. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya SD yang belum memiliki laboratorium IPA dan pada proses pembelajaran guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah dan gambar saja, khususnya materi Panca Indera.
Aulia berharap untuk dapat melanjutkan S2 melalui beasiswa LPDP. Saat ini ia belum mendapat restu dari orangtua untuk jauh dari rumah karena faktor kondisi bapak yang sudah tua dan rentan sakit. “Saya memilih untuk tidak jauh dari beliau,” tandas guru SDN Watutole 1 Kecamatan Prambon Sidoarjo. (khusnul/sir)
Share It On: