
Kuliah tamu ini merupakan kegiatan kolaborasi Prodi PPKn dan HI Unesa dengan Unisza Malaysia yang dihadiri ratusan mahasiswa dari dua kampus tersebut.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Program Studi (Prodi) S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Prodi S-1 Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar kuliah umum di Auditorium I8, Fisipol Unesa, Kampus 1 Ketintang, pada Rabu, 31 April 2025.
Public Lecture tentang ‘Globalization and Ideology: Resistance and Resilience of Pancasila and Rukun Negara’ yang dibahas pakar atau guru besar Unesa dan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia (Unisza) itu dihadiri dosen dan ratusan mahasiswa Fisipol Unesa dan Unisza itu.
Narasumber yang hadir ialah, Warsono guru besar Fisipol Unesa, dan Suyatno Ladiqi, guru besar Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia.
Koorprodi S-1 PPKn, Listyaningsih menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan respons kita terhadap globalisasi yang tidak hanya membawa kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi, tetapi juga menguji kekuatan nilai-nilai dasar bangsa.
“Kuliah umum ini menjadi ruang yang sangat strategis untuk mendiskusikan bagaimana dasar negara ini mampu menunjukkan daya tahan (resilience) dan bahkan melakukan penolakan kritis (resistance) terhadap nilai-nilai asing yang tidak selaras dengan jati diri bangsa,” ucapnya.

Guru besar atau profesor PPKn, Fisipol Unesa, Warsono menekankan berbagai aspek, salah satunya peran pendidikan sebagai jalan penguatan ideologi negara terhadap generasi muda bangsa.
Dekan Fisipol, Wiwik Sri Utami dalam sambutannya menekankan urgensi kuliah tamu sebagai wadah untuk memahami perkembangan isu globalisasi yang kerap memberikan dampak terhadap dinamika sebuah bangsa.
“Nilai-nilai Pancasila harus dikuatkan di era globalisasi serta di era ketidakpastian ini. Tugas dan tujuan kita bersama yaitu bagaimana bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat,” harapnya.
Pada sesi materi, Suyatno Ladiqi, guru besar dari Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia menyampaikan pentingnya mahasiswa sebagai generasi muda bangsa memiliki mindset yang baik dalam merespons globalisasi.
“Dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan penguatan ideologi negara bagi mahasiswa dalam menghadapi arus globalisasi. Penguatan nilai lokal, nilai ideologi negara penting dilakukan,” ucapnya di hadapan ratusan mahasiswa itu.

SINERGI: Narasumber berpose bersama pimpinan Fisipol, jajaran koorprodi, dosen, dan mahasiswa Unesa dan Unisza.
Sesi berikutnya, Warsono, guru besar PPKn Unesa menekankan bahwa pendidikan sebagai aset dan modal penting kaum muda termasuk mahasiswa dalam menghadapi globalisasi melalui penguatan ideologi bangsa.
Selain pemaparan materi, Guest Lecture tersebut juga menampilkan beberapa pertunjukan seni-budaya baik dari mahasiswa Unesa maupun mahasiswa UniSZA, ada penampilan Reog Ponorogo, seni bela diri lokal, dan musik.
Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah penguatan pemahaman tentang ideologi bangsa dalam menghadapi globalisasi, dan bagaimana anak muda mengambil peran di dalamnya, tetapi juga sarana penguatan pertukaran budaya, dan hubungan antar-negara.[*]
***
Reporter: Salman Andras (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: