Unesa.ac.id. SURABAYA—Selain mudik, tradisi tunjangan hari raya atau THR sangat dinantikan pada bulan puasa atau lebaran. Tidak hanya bagi pegawai atau pekerja, tetapi hampir bagi semua masyarakat saling berbagi THR. Tradisi yang sejarahnya dimulai sekitar tahun 1951 ini menjadi sumber ‘cuan’ bagi banyak orang, termasuk anak-anak muda dan mahasiswa.
Nah, agar THR yang sekali setahun itu tidak ‘numpang lewat’ begitu saja, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Khoirul Anwar membagikan kiat mengelola THR bagi generasi muda atau mahasiswa, sebagai berikut:
- Tidak langsung dihabiskan ketika mendapat THR memang ada kecenderungan ingin langsung menggunakannya untuk membeli keperluan atau pernak-pernik lebaran. Kendati demikian, sebaiknya keinginan untuk berbelanja bisa ditahan, atau tidak langsung dihabiskan, agar THR yang diperoleh bisa digunakan untuk kebutuhan yang mendesak atau yang berdampak berkelanjutan.
- Prioritaskan kebutuhan jika THR ingin digunakan, pastikan untuk memenuhi kebutuhan prioritas. Agar memudahkan, pahami apa yang menjadi kebutuhan dan apa yang hanya sekadar keinginan. Sebaiknya bisa menyusun daftar kebutuhannya apa saja, dan alokasikan sebagian THR untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
- Saving atau ditabung THR memang sebaiknya bisa disimpan, jika tidak bisa seluruhnya, juga bisa separuhnya. Uang THR yang ditabung ini nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan yang mendesak, atau bisa jadi ‘dana darurat’ bagi anak muda atau mahasiswa.
- Keperluan sekolah atau kuliah bagi pelajar atau mahasiswa, THR bisa digunakan untuk membeli keperluan sekolah atau kuliah, agar THR tidak seperti angin berlalu. Menjadikan THR sebagai barang yang membantu belajar dan perkuliahan adalah bagian dari investasi, yang meningkatkan produktivitas.
- Membayar utang atau cicilan bagi yang memiliki tagihan cicilan atau utang, sebaiknya THR bisa digunakan untuk melunasi cicilan dan utang. Ini penting, karena utang harus dibayar agar tidak terus-terusan menjadi beban,
- Tambahan modal usaha uang THR juga bisa digunakan sebagai modal untuk membangun bisnis kecil-kecilan seperti menjadi reseller di online shop misalnya atau usaha lainnya. Uang THR ini dapat menjadi modal bagi mahasiswa yang ingin membangun bisnis, tetapi tidak memiliki modal, atau untuk menambah modal pengembangan usaha bagi yang sudah memulai usaha.
Bagi dosen yang sekaligus Wakil Dekan 1 FEB Unesa itu, mengelola THR secara bijak adalah bagian penting dari perencanaan dan pengelolaan keuangan yang efektif, sebuah keterampilan yang harus dimiliki siapa saja, terlepas dari usia atau status.
Dengan memprioritaskan kebutuhan, menyisihkan sebagian untuk tabungan atau dana darurat, dan memanfaatkan THR untuk keperluan produktif seperti pendidikan atau modal usaha, setiap orang dapat mengubah THR menjadi alat untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang.
Penerapan prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu menghindari pemborosan, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang sehat, memastikan bahwa setiap rupiah dari THR memberikan manfaat maksimal di masa depan.[]
***
Reporter: Diva Novana Widia Putri (FEB), dan Zakariyah Soekarno Putra (Fisipol)
Editor: @zam*
Ilustrasi: AI Generator-Pro/ChatGPT
Share It On: