
Pemateri dan peserta memperagakan beberapa cara meningkatkan kesehatan mental melalui kiat yang sederhana.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Pelatihan kesehatan mental bertajuk ‘Self-Improvement and Self-Love Training’yang diinisiasi Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyasar mahasiswa di Fakultas Kedokteran (FK) pada Rabu, 13 April 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium FK Unesa itu merupakan rangkaian ‘Pekan PPIS’ yang melibatkan Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT).
Pada sesi materi, Wiryo Nuryono, Kasubdit Mitigasi Crisis Center, DPPIS Unesa menyampaikan bahwa akhir-akhir ini masalah kesehatan mental di kalangan remaja semakin meningkat. Ada banyak tekanan dan pengaruh eksternal yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.
Guna mengantisipasi agar mahasiswa tidak mengalami masalah kesehatan mental, PPIS meluncurkan serangkaian program kesehatan mental menyasar mahasiswa di semua fakultas, kegiatan ini salah satunya.

Mahasiswa mempraktekkan cara mengelola emosi dan rileks sebagai bagian dari cara meningkatkan kualitas kesehatan mental.
Wiryo menambahkan, mahasiswa kadang berhadapan dengan dinamika keluarga, teman, hingga akademik yang bisa saja berpotensi menjadi tekanan mental bagi mereka. Untuk itu, mahasiswa harus memiliki kemampuan mengolah emosi.
Ketika ada masalah, bisa mengolah emosi dengan memberikan afirmasi positif pada diri sendiri sembari mengetuk-ngetuk area wajah minimal 5 menit. Cara ini dimaksudkan untuk melawan pikiran-pikiran negatif yang terus muncul tentang kesedihan yang sedang dialami.
“Teknik ini dilakukan dengan cara menenangkan diri dan melakukannya saat perjalanan pulang, setelah melakukan ibadah, ataupun sebelum tidur,” ucapnya.
Selain itu, juga untuk merilis emosi yang terpendam. Dilakukan dengan merelaksasikan tubuh di tempat yang paling nyaman. Kemudian membayangkan sedang membuang masalah tersebut.
Proses pembuangan atau melepas masalah bisa dilakukan dengan cara membayangkan bahwa masalah tersebut sedang dibuang ke tong sampah atau pembakaran.
Teknik kedua ini memiliki artian bahwa masalah yang terjadi dalam alam pikiran harus dibuang melalui alam pikiran. Namun teknik kedua ini juga bisa dilakukan secara nyata seperti melepaskan emosi dengan berteriak ketika sedang berkendara di jalanan.

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FK Unesa dan dihadiri beberapa koorprodi dan dosen selingkung FK Unesa.
Dalam pelatihan mindfulness, Ribka Mutiara Simatupang, dosen Psikologi Unesa menyampaikan tentangpentingnya mindfulness untuk memperkuat emosional, mengurangi stress, meningkatkan fokus, hingga memperbaiki kualitas tidur,
Mindfulness dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti meditasi, yoga, mencuci piring, menyikat gigi, berkendara sambil mendengarkan musik serta kegiatan lainnya yang dilakukan dengan rileks dan fokus.
Tambahan, selama Pekan PPIS, terdapat serangkaian pelatihan kesehatan mental mahasiswa secara bertahap, seperti self-improvement training, self-love training, mindfulness training, training konselor, dan lain-lain. Tujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan, mental, dan karakter yang kuat.[]
***
Reporter: Ajwa Elizia Alwi (FBS)
Editor:@Zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: