![](/images/foto-13-11-2020-01-48-22-9344.png)
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa menggelar Yudisium periode ke-99 pada Rabu (11/11). Sebanyak 189 mahasiswa lulusan S1 FIP mengikuti kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid tersebut di Gedung O1 Ruang Rapat Pimpinan FIP. Turut hadir dalam pelaksanaan yudisium Dekan, Wakil Dekan, Kajur/Kaprodi, serta mahasiswa lulusan terbaik FIP.
Dekan FIP, Dr. Mochamad Nursalim, M.Si, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan proses pendidikannya di strata 1. Tak lupa, Nursalim mengingatkan peluang dan tantangan yang akan dihadapi pada era revolusi industri 4.0, khususnya pada masa pandemi seperti sekarang.
“Orang yang hebat dibentuk melalui kesulitan dan tantangan, tantangan lain yang muncul di depan saudara adalah munculnya era revolusi industri 4.0 yang disebut juga dengan era disrupsi, dimana perubahan terjadi dengan cepat,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan Prof. Budiyanto, M.Pd. Dalam orasi ilmiahnya, Budiyanto menyinggung terkait konsep merdeka belajar dan kampus merdeka di perguruan tinggi. Menurutnya, ada tiga konsep kampus merdeka yang harus dipahami, yakni mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi yang semakin otonom dan fleksibel, menciptakan culture belajar yang inovatif yang disiapkan berbasis pada kebutuhan masyarakat, serta membekali mahasiswa dengan wawasan yang berlevel lebih luas lagi.
Tiga konsep tersebut, terang Budiyanto bisa dilaksanakan dengan kata kunci kreasi, inovasi, dan mandiri yang diterapkan dalam merdeka belajar di perguruan tinggi. Hal tersebut didasarkan pada tuntutan, dimana lulusan harus mampu bersaing dan mengambil alih di masyarakat, khususnya di masa pandemik seperti sekarang.
“Ini sebuah tantangan dan peluang untuk dapat mengambil bagian terbaik agar dapat mengaktualisasikan ilmu yang diterima dalam masyarakat. Dibutuhkan strategi agar bisa menjadi pemenang di era new normal ini,” ujar Budiyanto.
Dalam Yudisium periode ke-99 kali ini, ada 8 mahasiswa peraih IPK tertinggi tingkat fakultas yang berhak menerima piagam penghargaan. Sementara itu, tiga di antaranya berhak menerima uang pembinaan. Mereka adalah, Ika Maya Sridarma Dewi (S1-PGSD), Sifa Septiano Nugroho (S1-Teknologi Pendidikan), serta Dewi Windasari (S1-Manajemen Pendidikan). Selain yudisiawan/yudisiawati terbaik, dalam yudisium kali ini juga terdapat tiga mahasiswa berprestasi bidang non akademik tingkat fakultas, yakni Sely Anisah Hanan (S1-PGPAUD), Nita Prinda Sari (S1-Psikologi), serta Silvi Putri Anggraini (S1-PGPAUD).
Sebagai yudisiawati terbaik, Ika Maya Dewi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dedikasi para sivitas akademika FIP dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang berkompeten. Ia mengatakan bahwa yudisium tersebut bukanlah sebuah akhir, melainkan awal perjalanan nyata dalam mengaktualisasikan diri di masyarakat.
“Semoga FIP Unesa senantiasa menjadi fakultas terdepan dalam menjalankan pendidikan dengan mutu yang semakin meningkat,” tuturnya. (ay)
Share It On: