![Sesditjen Dikti, Aisyah Endah Palupi memaparkan materi tentang mobilitas akademik mahasiswa di hadapan mahasiswa dan dosen Unesa.](/images/foto-11-02-2025-03-20-15-5736.png)
Sesditjen Dikti, Aisyah Endah Palupi memaparkan materi tentang mobilitas akademik mahasiswa di hadapan mahasiswa dan dosen Unesa.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Aisyah Endah Palupi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menghadiri seminar nasional mobilitas akademik mahasiswa di Auditorium Utama (Auditum) Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 2 Lidah Wetan, pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Dalam paparannya, Sesditjen mengatakan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai penerus pembangunan bangsa, karena di tangan mereka estafet kepemimpinan Indonesia ke depan akan dilanjutkan.
Masa depan pembangunan bangsa ini ada di tangan generasi muda yang saat ini di usia sekolah dan kuliah. Karena itu mahasiswa sebagai generasi penerus harus dibekali dengan berbagai kompetensi dan karakter yang kuat.
“Untuk itulah dibutuhkan mengimplementasikan program-program yang berkualitas untuk meningkatkan mutu mahasiswa dan perguruan tinggi agar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar guru besar Fakultas Teknik (FT) Unesa tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa mobilitas akademik mendukung beberapa SDGs, diantaranya. Pertama, SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, dengan meningkatkan pertukaran pelajar dan memperkuat program pembelajaran lintas negara seperti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Kedua, SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan membekali mahasiswa keterampilan industri yang relevan dengan pasar kerja nasional maupun global seperti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
![Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II Unesa serta jajarannya bersama Sesditjen Dikti yang baru saja menuliskan harapannya di papan harapan Unesa.](/images/foto-11-02-2025-03-20-32-9897.png)
Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II Unesa serta jajarannya bersama Sesditjen Dikti yang baru saja menuliskan harapannya di papan harapan Unesa.
Ketiga, SDGs 9: Inovasi dan Infrastruktur, dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan, seperti program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM), Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik).
Keempat, SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, memperkuat kolaborasi internasional antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah menjadi kunci dalam memperkuat mobilitas akademik, seperti Kedaireka yang bertujuan untuk menjadi wadah sinergi antara dunia akademik dan dunia usaha.
Ia menambahkan bahwa penting bagi perguruan tinggi untuk memperkuat akses pendidikan, terutama melalui program pertukaran pelajar atau exchange program yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri.
“Perguruan tinggi perlu memperkuat akses pendidikan yang lebih luas, meningkatkan program pertukaran pelajar yang dapat memperkaya wawasan mahasiswa,” ujarnya.
Sebagai strategi ke depan, perguruan tinggi didorong untuk memperkuat kolaborasi global, mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, serta memastikan program mobilitas akademik memberikan dampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat.
Mengakhiri sesi seminar, Sesditjen Dikti memberikan motivasi mahasiswa. Ia menegaskan bahwa perjalanan menuju kesuksesan masih panjang, dan perjuangan di dunia akademik bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga demi kemajuan bangsa.
“Jadilah mahasiswa yang tangguh, pantang menyerah, penuh inovasi, dan setiap langkah yang kalian ambil adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan,” tutupnya.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: