Jajaran pengurus pusat IKA Unesa peride 2025-2030 dalam forum Rapat Kerja di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur.
Unesa.ac.id. SURABAYA– Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Unesa (PP IKA), periode 2025-2030 sukses melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan semangat kebersamaan. Kegiatan yang mengusung tema "Sinergi Alumni Unesa untuk Bakti (pada) Almamater" bertempat di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), Ketintang Wiyata, Surabaya, Sabtu (26/4/2025).
Raker yang diikuti 65 pengurus kali ini menurut Ketua Panitia Luqman Surya bertujuan untuk menguatkan kebersamaan dan merumuskan program-program strategis IKA Unesa periode 2025-2030.
"Saya yakin dengan kebersamaan, dedikasi, dan pengabdian yang tulus IKA Unesa akan mampu menghasilkan program-program yang bisa memberikan manfaat untuk almamater dan masyarakat," ungkapnya.
Tak hanya itu, menurutnya sembari mengingatkan bahwa kunci dari keberhasilan IKA Unesa adalah kesamaan tujuan dan kebersamaan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada teman-teman panitia dan seluruh peserta raker yang sudah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukan masing-masing,” ungkap pria yang akrab dipanggil Luqman itu.
Ketua Harian IKA Unesa Marhaen Djumadi (kanan) bersama Ketua SC Raker Praptono saat memberikan arahan dalam kegiatan rapat kerja IKA Unesa.
Praptono, Ketua Stering Commite Raker dalam arahannya mengingatkan bahwa IKA Unesa merupakan rumah bagi para alumni yang menempuh pendidikan tinggi di daerahnya masing-masing baik ketika masih bernama IKIP Surabaya maupun saat ini yang sudah berubah menjadi Unesa.
Ia yakin para alumni memiliki kesadaran yang sama untuk bersama-sama menjaga dan mensukseskan satu periode kepengurusan IKA Unesa dengan potensi yang dimiliki masing-masing alumni.
Saat ini, kata Praptono, para alumni sudah banyak yang berkiprah dengan posisi-posisi stragetis di bidangnya masing-masing. Tidak hanya guru, tapi juga di berbagai profesi profesional lainnya.
“Kita sudah mendapatkan banyak hal dari kampus tercinta. Karena itu, saatnya untuk mendedikasikan bakti kita pada almamater,” ujar alumni yang juga Kepala BBPMP Jawa Timur itu.
Motivasi dan arahan juga disampaikan perwakilan Dewan Pakar PP IKA Unesa, Suyatno. Alumni yang juga Guru Besar bidang Sastra Anak itu menyampaikan bahwa semua pengurus haruslah menguatkan tekad dan tujuan bersama membangun IKA Unesa yang lebih baik.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki jati diri ke-Unesa-an, sehingga bisa menjadi pembeda (ciri khas) dengan ikatan alumni di perguruan tinggi lain.
Ketua Harian IKA Unesa, Marhaen Djumadi menekankan pentingnya IKA Unesa membuat program kerja yang punya dampak nyata bagi almater dan masyarakat.
Karena itu, ia sangat berharap, program-program yang dihasilkan merupakan program-progran unggulan yang berdampak nyata dan bisa dilaksanakan.
“Tidak perlu banyak, masing-masing bidang satu program unggulan saja, sudah sangat bagus. Asal punya dampak dan menthes (satu tapi berisi),” tegasnya.
Alumni yang juga Bupati Nganjuk itu juga menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi dengan Unesa, sebagai almamater. Sinergi dan kolaborasi itu, katanya, bisa dilakukan dengan menjalankan kerja sama program-program antara Unesa dan IKA yang dikelolah secara profesional.
“Tentu, ke depan, IKA Unesa harus menjadi organisasi yang lebih mandiri dan bisa memberikan sumbangsih nyata bagi almamater,” ungkapnya.
Wakil Rektor 1 Unesa, yang juga alumni bersama ketua harian, dewan pakar dan jajaran pengurus IKA Unesa.
Sinergitas itu, disambut baik Unesa. Melalui wakil rektor 1 Unesa, Martadi, yang juga alumni, sinergitas dan kerja sama itu sangat penting dilakukan. Sebab, Unesa juga membutuhkan peran alumni untuk memajukan kampus bertagline satu langkah di depan itu.
“Unesa tentu tidak bisa berjalan sendirian. Perlu dukungan dan kontribusi alumni dengan semangat bersama bisa bekerja sama,” tandasnya.
Untuk diketahui, Raker IKA Unesa yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 14.30 itu berhasil merumuskan 10 program unggulan. Kesepuluh program itu adalah 1) percepatan pembentukan IKA cabang dan komisariat, 2) pelatihan sertifikasi dan standarisasi profesi, 3) pembentukan badan usaha, 4) networking dan kerja sama dengan DUDIKA (Dunia Usaha, Dunia Insustri, Dunia Kerja), 5) produksi media dan pemberitaan.
Selanjutnya, 6) penyediaan pusat advokasi, 7) program beasiswa/ortu asuh bagi mahasiswa kurang mampu, 8) analisis kebijakan, 9) edukasi dan konservasi lingkungan dan 10) program kesehatan dan kebugaran serta inisiasi kampung olahraga. @sir
Share It On:
