
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi, salah satunya bisa melalui Booth Campaign Anti-Kekerasan dan Anti-Narkotika yang digelar Direktorat Pencegahan dan Penangulangan Isu Strategis di Pendopo Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 2 Lidah Wetan, pada Senin—Rabu, 21—23 April 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda ‘Pekan PPIS’ melibatkan sinergi Subdirektorat Mitigasi Crisis Center dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT). Keduanya merupakan unit kerja yang berada dalam naungan Direktorat PPIS.
Direktur PPIS, Mutimmatul Faidah mengatakan, bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang bahaya dan dampak menyalahgunakan narkotika, obat-obatan terlarang, minuman keras, dan zat-zat adiktif lainnya.
Selain itu juga agar mahasiswa tidak terjebak dalam pergaulan yang bisa merugikan masa depan mereka. “Kita fokuskan ini memang untuk mencegah mahasiswa agar tidak menyalahgunakan narkotika, obat terlarang, termasuk dari pergaulan bebas,” ucap guru besar Unesa itu.
Sosialisasi dilakukan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan di semua fakultas secara berkelanjutan. Selain materi sosialisasi, Booth Campaign menyediakan permainan edukatif seperti monopoli dan spin wheel yang mengusung tema kesehatan mental dan pencegahan HIV.

www.unesa.ac.id
Pada permainan monopoli, kartu dimodifikasi dengan cara menyisipkan pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan mental dan pengembangan diri, sehingga peserta dapat lebih mengenal dan memahami dirinya sebagai seorang individu.
Di sisi lain, permainan edukatif spin wheel dirancang untuk memberi edukasi kepada peserta tentang pemahaman, dampak, dan pencegahan terhadap penyakit menular seksual.
Pada permainan ini peserta akan memutar spinner wheel yang telah disiapkan dan menjawab kertas yang berisi informasi mitos atau fakta tentang penyakit menular seksual seperti HIV misalnya.
Salsabela Firdaus, mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang menjadi salah satu pengunjung pada Booth Campaign mengungkapkan antusiasme dan pengalamannya.
Ia merasa senang karena kegiatan ini dapat menambah wawasan baru tentang zat adiktif serta dapat mengasah kreativitas melalui permainan edukasi.
“Kebetulan teman saya menjadi bagian dari SMCC, jadi rasanya bangga sekali melihat karya-karya dari mahasiswa FIP dapat dipamerkan dan dilihat oleh khalayak ramai,” bebernya.
***
Reporter: Diva Novana Widia Putri (FEB)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: